Kamis, 13 Desember 2018

P for Pain, and PG for Prostaglandin



pain is there for a reason
pain is there as a sign that you are still alive, or in medical things, pain is there to mark whether the lesion or burnt is still on the surface, because if it goes deeper, you can no longer feel the pain

so would you rather ease the pain?
in some cases, we cannot give anti pain medication, like in torsio testis for example
we cant give anti pain medication because we cannot mark whether the testis has been put on its normal positition or not

or would you rather not feel the pain? and makes other helps you?
like in delivering babies, you can ask for an epidural injection, in order not to feel the pain in contraction; but this  also means that you need others to tell you when to "push", you cannot feel when to push in order to deliver the baby, but you need to know that soon after the baby is delivered, your pain is gone..

in medical knowledge.. pain is known to be one of the sign of inflammation, that means something is entering your body, trying to make you sick, the reaction of you body is called inflammation. there are 4 signs of inflammation: Kalor, Dolor, Rubor, Functiolaesa. Kalor is the heat, like when you get fever when catching a cold. Rubor is red, like when you fall and scratch you skin, and your skin gets red. Functiolaesa is when the body part that gets infection cannot do its job, like when you are stabbed on your heart and you heart can no longer pump blood through your blood vessel to fulfill your body needs, haha

and there we have Dolor
guilty as charge, i took this from wikipedia, so you cannot cite this for scientific task 😜
From Old Occitan dolor, from Latin dolor, dolōr (“pain, sorrow”)

pain, due to inflammation, can be caused by 2 things:
1. tearing of the tissue, can cause edema, and therefore it can press the tissue surround it and it can cause pain
2. releasing of inflammation mediators,  like prostaglandin, bradikinin, histamin, and they can stimulate the periphery pain nerves, so there you got pain

okay, i'd like to talk about prostaglandin.
it is known as a pro-inflammatory mediator, meaning when there is an inflammation, there it is, it came
but this prostaglandin (PGs), now also known as an anti-inflammatory mediators, so it got two functions, it gives you pain, while in the other hand it also helps you overcome the inflammation.

here i cite Murata and Maehara (2016) of their paper, called: Discovery of anti-inflammatory role of Prostaglandin D2
"PGs are produced when arachidonic acid is released from the plasma membrane by phospholipase A2. Prostaglandin H2 (PGH2) is synthesized from arachidonic acid by cyclooxygenase (COX). Then, PGs are synthesized from PGH2 by PG synthases. PGs with a prostanoic acid skeleton have various physiological activities and play a substantial role in the inflammatory response. There are four types of PGs: PGE2, PGI2, PGD2 and PGF. PGE2 is one of the most physiologically abundant PGs, and it induces peripheral blood relaxation, resulting in increased blood flow, as well as fever and pain. PGI2 causes vasodilatation and inhibits platelet aggregation, and PGF contracts the uterine smooth muscles, which is necessary for parturition"

so... 
The inflammatory response is an important biological defense to exclude foreign substances and repair damaged tissue. On the other hand, the loss of a proper inflammatory response delays wound healing.

and the question is..
would you rather let the wound heals by itself and enjoy the pain?
or would you rather take some medication to ease the pain? (well.. medication it self have side effects though)
or would you just cut your body where it wound and hurt you?


just remember.. pain is there for a reason
pain is there as a proof that you are a living creature, you can only feel pain when you are alive, yes?
 



Sabtu, 02 Agustus 2014

Choc-oat-e Cookies

These cookies are specially made to errr... use akung's oat that almost expired :P and for that reason also, i made a full recipe instead of just half or a quarter of recipe, heheeheeeee....

Original recipe is taken from here

Resepnya di modifikasi agak banyak, untuk memfasilitadi anak besar yg suka cetak2 kukis. Klo pake resep asli kyny tll lembek, hk bs dicetakin.. Gk pake almond ato kacang jg, krn lg gk punya :P Dan chocochips-nya gk sebanyak resep asli, cm buat topping aja (awalnya) dan akhir2nya (krn anaknya udah agak bosen) baru dicampurin di adonan.. toppingnya dihuling2in di sprinkles (ato trimis ya namanya??)

Bahan A (campur sampai rata):
• 1 3/4 cups tepung terigu serbaguna (pake segitiga biru)
• 1 sdt baking powder
• 1/2 sdt garam

Bahan B (mikser kec tinggi sampai warnanya pucet)
• 1 cup butter atau margarine (saya pake 1/2 wijsman 1/2 blueband)
• 1 1/4 cups brown sugar
• 1/2 cup gula pasir

Bahan C (siapin aja, dicemplungin nanti ke bahan B)
• 2 butir telur
• 2 sdm susu bubuk full cream
• 2 sdt vanilla extract
• 2 1/2 cups instant oatmeal
• tepung terigu protein rendah (buat ngulenin adonan sampe bs dibentuk)

Bahan hiasan (dan atau isian)
• 2 cups chocochips (saya pake yg warna warni + sprinkles)
• 1 cup kacang2an yg udah dipotong2 (gk punya :P)

Cara bikinnya:
1. Kocok bahan B sampai warnanya berubah pucat, masukkan telur, susu bubuk, vanilla extract
2. Masukkan bahan A sedikit sedikit (pake spatula aja), masukkan oatmeal
3. Nah ini aja sebenernya udah bs disendokin bulet2 dan langsung masukin loyang buat dioven ala kukis biasa.. tp krn mau dibentuk2.. saya ambil resiko nambah terigu lagi, sampe bs dibentuk.. agak takut  ntar jadinya keras banget sih... tp alhamdulillah enggak, yaayy ^_^ so I added about 200 gr of segitiga biru sampe lumayan agak kalis (masih lembek tp udah gk lengket d tangan). Sisa tepung ditebar aja di alas buat cetak mencetak, biar gk lengket
4. Pre heat oven at 160°C
5. Cetak kuenya, kasi hiasan (ato masukin aja chocochipsnya dlm adonan), taruh d loyang yg udah dioles margarine, panggang selama 15 menitan buat kue yg masih agak chewy, yg suka kukis krispi, bs dilanjutin manggang sampe 20 menitan (tp tergantung ketebalan adonan juga ya.. ini kira2 tebelnya 1/2-1 cm-an
6. Dinginkan kukis 5 menit, atau sampai mengeras kukisnya.. dan pindah ke toples kedap udara

Well... jangan percaya kata-kata saya :P tapi paling gk mengurangi rasa bersalah mengkonsumsi kukis manis laahh.. krn ada oatmeal-nya.. kan rendah kolesterol, hahahahaaaa ^_^

P.s itu yg warna kecoklatan adalah yg masih mentah.. waktu udah "matang" warnanya jadi lbh pucat yaaa...

Minggu, 27 Juli 2014

Condensed-Milk Cookies

Yaakk... di malam takbiran ini, pak suami lagi gk bs diganggu dengan F1-nya, kakak juga udah jam bobok... gk masak juga... Marilah berbagi resep kue istimewa hari ini... istimewa krn bikinnya dibantuin kakak :D dan loyang pertama yang agak overbaked (halah bilang aja gosong) ternyata masih terasa enaakkk... beneran ^_^

Condensed-milk cookies a.k.a kukis dari susu kental manis... dibikin spesial buat ngabisin susu kental manis yg udah ngendon d kulkas entah dari berapa lama :P

Resep asli, diambil dari sini, bikinnya simpelllll bener dan cepet, dgn bahan yg simpel juga. Saya bikin 1/4 resep, karenaa... yah... menyesuaikan dengan sisa susu kental manis d kulkas :P

Bahan:
• 63 gr mentega (saya pake blue band aja)
• 1/4 cup gula kastor (saya pake gula palem, yg ada d rumah aja..)
• 1 cup tepung terigu protein rendah (tambahin dikit d tempat lain, buat ngulenin adonan sampe gk lengket dan bener bs dibentuk)
• 50 mL susu kental manis (pake merk bendera)
• 1/2 sdt baking powder
P.s dont ask for conversion for cups, all i know is 1 cup equals 240 mL, tapi ini saya makenya langsung gelas ukir yang ada garis berukuran cup-cup-an

Bahan 2:
• Margarine buat oles2 loyang
• Choco chips warna warni ato trimis buat taburan atasnya (mesti warna warni biar si anak besar seneng liatnya :P)
• Ekstra terigu buat ngulenin adonan

Cara pembuatan:
1. Campur terigu dan baking soda, sisihkan dulu
2. Mikser mentega dan gula sampe pucat, masukkan susu kental manis, matikan miksernya, hehehee...
3. Masukkan campuran tepung terigu-baking soda sambil diaduk pake spatula aja.. aduk terus.. ulenin sampe adonan gk lengket dan bs dibentuk-bentuk
4. Pre heat oven at 180°C, olesin loyang pake margarine
5. Mulai bentuk bentuk kuenya.. ini tadi bentuknya macem macem krn ngluarin koleksi cookie cutter d rumah.. dan anak besarnya excited sekali potong2 adonan -sigh-
6. Taburin pake chocochips ato trimis ato polosan aja juga enak koq...
7. Bake @ 180°C for 10 mins, angkat, angin2kan sampe kurang lebih 5 menitan, pindahin ke wadah kedap udara
8. Tadaaaaa jadi dehhh ^_^

Ps. Itu bukan sengaja bikin 2 varian, coklat dan vanilla, tapi yg coklat itu overbaked *tepok jidat* karena di baked sampe 25 menit, padahal mestinya 10 menit sajah *tepok jidat lagi*. Tapi karena ternyata masih enyaaakk bingits (cuma over keras ajah ;P) tetep saya pajang potonya disini ^_^

Sabtu, 26 Juli 2014

Pennylane's Chocolate Cookies (wannabe) T-T

Merasa tertantang bikin kue yang katanya tricky... dan belom berhasil on first attemp ituuuu.... huuuftttt.... T_T apalagi si pennylane's wannabe ini udah ngabisin 450 gram (yes it was almost half kilogram, huaaaaa) of my dark chocolate....

Seharusnya emang stuck on rule "setengah resep only" tapi krn resepnya cuma make 60 gr terigu... saya pikir jadinya dikit.. jadi bikin full resep dah... ternyata oh ternyataaa... hampir setengah kilo dark coklat itu yang bikin banyaakkkk.... hiiikkksss.... dan gagal.. owwhhh...

Dari baca2 lagi sepertinya banyak pit fallsnya.. semacam adonan telor yang kurang kentel sampe berpita, adonan tll dingin, yg sharusnya kluar dr kulkas mesti ditunggu sampe mencapai suhu ruang dulu baru dicetak... panggang HANYA sampai ketika kulit atas mulai menggenlembung dan masih mengkilat, bukannya sampe retak-retak... daaannn... saya yang gk sabaran, anget2 udah main lepas aja dari loyangnya... Lengket, jendraallll T_T padahal setelah nyoba dicetak di kertas kue kukus kecil, ditunggu sampe dingin bener,,, ya enggak lengket juga... aarrghhh... but at least.. dapat pelajaran dr nyobain kukis ini... yaitu... saya mesti beli silpat ama drying rack.. muaahahahahaaa... ohh... dan kertas roti, klo blanja lagi.. huufttt *tarik dan buang napas*

Aniway... ini kue "mbleber" setelah masuk oven, jadi nyoba2 pake loyangnya lidah kucing biar gk sbrp mbleber.. tapi tapi tetep gk bisa... gk bisa bikin kue yang gendut manis ala kukis coklat T_T dan yg bikin prustasi.. bikinnya pas puasa, ndak bs ngicip kurang manis tah gimana, apa kematengan ato masih tll mentah... hiksss... akhirnya berbekal perasaan dan feeling *tsah* dan krn melihat bagian atas yg krispi kering retak retak dan bawahnya chewy dan lembuutttt.... akhirnya saya putuskan untuk membrownies-kan saja sisa adonannya.. sisanya lagi ditaruh di cetakan cupcake silikon.. rasanya teteup enaaaakkkk... coklat binggitttttt.... dan lembuttttt... *tapi tetep aja judulnya kukis yang gagal, aahhh......

Langsung aja deh... ntar di bawah akan saya tulis rangkuman tips and trik bikin ini kue, hasil googling saking penasarannya..

Resep asli, pertama saya lihat dari sini

Bahan:
• 60 gr terigu protein rendah
• 1 sdt baking powder
• 450 gr dark chocolate (ato semi sweet chocolate), potong potong
• 60 gr unsalted butter
• 250 gr gula pasir
• 4 butir telur
• 1/4 sdt garam
• 40 gr kopi instan, larutkan dengan sedikit air panas
• 1 sdm pure vanilla extract
• 175 gr semisweet chocolate chips
• 175 gr white chocolate chips
• 200 gr kacang-kacangan (saya skip krn lg gk punya kacang)

Cara pembuatan:
1. Campur dan aduk rata terigu dan baking powder, sisihkan
2. Cairkan coklat dan unsalted butter (saya pake microwave, setting defrost, 5 menit buat semangkuk kecil.. kemarin mesti 3-4x 5 menit krn coklat sgitu banyak gk muat dlm mangkuk keramik yg bs masuk microwave. Klo gk ada microwave, bs dicairkan dengan di tim di atas panci yg isinya air panas, which is agak tricky juga krn gaboleh ada uap air masuk, ohhh.. dan bikin cucian piring meningkat jumlahnya)
3. Mikser gula, telur, garam, sampe pucat dan kental (klo diangkat, jatuhnya kaya pita gitu loohh...)
4. Turunkan kecepatan mikser sampe yg terendah, masukkan camputan coklat-butter cair, kopi, vanilla
5. Masukkan campuran tepung-baking soda, aduk rata (pake spatula aja)
6. Masukkan semua choco-chips dan kacang-kacang-an, campur sampai rata
7. Tutup pake plastic wrap, diamkan d kulkas 30-60 menit, sampe konsistensi adonan sesuai yg diharapkan, gk terlalu encer sampe bleber, tp jg gk tlalu keras sampe kaya adonan dodol. Klo kebablasa  sampe keras, tunggu sampe suhu ruang dulu
8. Pre heat oven 170-180°C, siapkan loyang, alasi pake silpat (blom punya) atau kertas roti (atau kmarin, saya pake kertas kue kecil-kecil)
9. Sendokin adonan secukupnya, bs pake 2 sendok, ato pake ice cream scoop, beri jarak krn dia akan mbleber, tekan tengahnya pake ujung jari, gk usah mikirin permukaan yg gk mulus krn emg lengket2 d tangan, krn ntar dia akan mbleber dan rata-rata sendiri
10. Panggang selama 10-12 menit... tp kayanya klamaan kalo pake oven saya.. diliatin aja ya.. pokoknya sampe mulai naik bagian atasnya dan segera kluarkan saat permukaannya mengkilat, jgn nunggu kering dan retak retak ky punya saya
11. Angin anginkan loyang.. gk usah maksa segera ngangkat kuenya, krn klo masih panas dia bakalan lengket dan bikin permukaan bawah gk mulus
Ps. Klo mau dijadiin brownies ato cupcake, kmaren saya manggang sekitar 15-20 menit, lalu saya biarkan hangat2 d dalam oven sampe ovennya dingin, baru dikluarin

Okay, pit falls, diambil dari sini:
1. Cookies gendut, tebal dan empuk diperoleh dengan metode melelehkan mentega dan mendinginkan adonan beberapa jam sebelum dibentuk dan dipanggang.
2. Cookies flat dan crispy diperoleh dengan metode mengaduk/mengocok mentega dan langsung dipanggang setelah adonan siap (pantes kukis coffee kmarin rasanya rada chewy-lembab gitu tengahnya)
3. Cookies dengan tekstur yang sempurna diperoleh dengan penggunaan gula yang cukup banyak. Cookies memang menjadi manis dan tidak semua orang menyukai rasa semanis ini. Namun kadar gula yang tinggi membuat teksturnya cantik sekali: crispy di luar, lembab dan  sedikit liat di dalam. Aroma vanilla dan butter terangkat dengan baik. Dan.. keriput yang sempurna, seperti di majalah-majalah luar negeri itu!
4. Bila gula dikurangi, maka tekstur menjadi seperti bolu mini: permukaannya tidak crispy, empuk namun tidak liat, bagian dalamnya kering dan banyak remah. Aroma butter tidak terangkat dengan baik. Dan.. tidak ada keriput *keluh*.

Bagaimana mengakalinya? Masihkah ada harapan?
1. Jika memilih cookies manis dengan tekstur cantik, gunakan dark chocolate chips supaya ada rasa pahit yang mengimbangi.
2. Jika lebih baik makan cookies yang tidak terlalu manis meskipun teksturnya sedikit mengecewakan, gunakan milk chocolate chips untuk mengkompensasi aroma butter yang berkurang.

Masih tentang pittfals, kali ini dari sini:

However, you should pay attention to a few aspects to achieve the best result, although it all comes back to your personal taste and love affair with chocolate. The taste was 99% determined by the chocolate you use. How the chocolate tastes, that’s how your cookie will taste like. So make sure you use the best chocolate to your liking. I used the one with 100% cocoa butter, by the by.

Use vanilla extract, not vanilla powder. Vanilla powder is not vanilla.

Also, do not omit the white chocolate chips. I know some of you cast aside white chocolate from the realm of real chocolate. “White chocolate is not chocolate!” Hey, couldn’t agree more. I am one of you, I am on your side. But you know the Newton’s first law? Regarding inertia? And Nietzsche? How the existence was achieved only when the thesis and anti-thesis were pairing side by side? Now, the evil white chocolate was there to be the anti-thesis of our good dark chocolate. It’s there to make it happen, it’s there to strengthen our faith in the truth of dark chocolate, otherwise it might not even exist in the first place.

Last but not least, I couldn’t stress more on the kitchenware you use. I mean, bakeware for baking cookies is not that demanding. Many times I’ve been asked of how to achieve equal shape and size of cookies. Or how to get smooth bottom of the cookies. Why the cookies are so oily. Et cetera, et cetera. Same answer everytime. Best ingredients, and good –if not best– kitchenware. I’m talking about good cookie sheet, parchment paper or silicone baking mat, ice cream scoop, proper rack, and spatula. I love silicone mat– it’s my best friend.

Saran yang lain, dari sini:

Untuk semuanya juga, kekentalan adonan telur juga berpengaruh di bentuk kue. Kocok telur sampai kental sekali, putih, berjejak, adonan mengalir lambat, membentuk pita besar (ada yg 20 menitan pake standing mixer, yg jelas saya 5 menit pake mikser biasa gk cukup kenyal hasilnya). Kalo adonan gak mau kental, bantu dengan 1 sdt emulsifier (bakal dicoba di percobaan kedua :P). Suhu oven juga harus cukup panas, sehingga adonan langsung set ketika masuk oven (ada yg make suhu 200°C dengan oven listrik)

Rasanya udah... itu aja... sklian note to my self waktu ntar mau nyobain buat kedua kalinya :P

Jumat, 25 Juli 2014

Cats and Dogs Coffee Cookies

Resep ini mirip ama resep milo kukis yang dibikin taun kmarin.. krn masih pengen bikin yg bagus... *dan karena nemu resep versi baru di sini, akhirnya bikin deehhhhh... heheheheeee....

Bahan A:
• 62 gr margarine
• 25 gr mentega
• 10 gr gula halus
• 40 gr (2 sachet) kopi instan yang sudah ada gulanya

Bahan B (dicampur dan diayak):
• 20 gr susu bubuk
• 90 gr terigu protein rendah
• 10 gr maizena

Bahan C (buat hiasan):
• coco crunch buat telinga
• meises buat mata
• chocochips buat hidung

Cara pembuatan:
1. Mikser bahan A sampai teraduk rata, pake kecepatan rendah aja..
2. Masukkan bahan B sedikit-sedikit sambil diaduk pake spatula (saya masih pake mikser kecepatan paling rendah)
3. Pre heat oven at 150° C
4. Bentuk bulat adonan, disini setelah bbrp kali trial, yg paling pas pake buletannya sendok takar ikutan 1/2 - 1 tsp. Beri hiasan telinga, mata, hidung. Ini saya iseng bikin bentuk kucing, ada juga yang dibantuin mbak ipar jadi bentuk piglet pake remah coco crunch.. yah suka suka aja mbentuknya
5. Panggang selama 30 menit, jangan heran klo dapurnya berbau ala roti boy yg baru dipanggang :P tidak disarankan bagi yg mudah tergoda aroma kopi untuk memanggang di tengah hari bulan puasa :P

Dari testimoni mbak ipar (krn saya masih puasa) pas baru diangkat, anget gitu yg krasa susu-nya. Pas udah dingin, kopinya beraroma dan berasa ringaannn... enyaaakkk ^_^